Tangerang Selatan - Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, khususnya pencegahan cacingan, Tim dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Widya Dharma Husada Tangerang menyelenggarakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kegiatan bertajuk “Edukasi kepada Masyarakat terkait Reaksi Kimia dan Pemanfaatan Daun Jarak Pagar sebagai Antelmentik” ini berlangsung di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Saung Jingga di Jalan Pinus 2, Pondok Benda, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, Rabu (6/11/2024).
Program PkM dilaksanakan oleh para dosen STIKES Dharma Husada Tangerang, yaitu Sayyidah, S.T., M.T., apt. Dra. Setianti Haryani, M.Farm., apt. Magdalena Niken Oktaviani, M.Farm., apt. Fransiskus Agus Priono, M.Farm., apt. St. Ratna Juminar, M. Farm., apt. Sheima Sukmaria Nurina, MKM., apt. M. Yuristiawan, M. Farm., apt. Bheta Sari Dewi, M.S. dan apt. Daviet Dwi Kuncoro, M.Farm.
Edukasi Kesehatan dan Kebersihan: Kolaborasi Untuk Generasi Bebas Cacingan
Sayyidah, selaku perwakilan tim dosen, menuturkan, program ini melibatkan berbagai kalangan, mulai dari pembina, pengurus, pengajar, hingga anak-anak dan ibu-ibu. Salah satu tujuan utama adalah memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya kebersihan untuk mencegah cacingan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di lingkungan dengan risiko kesehatan tinggi, seperti di sekitar Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS).
Lebih lanjut, Sayyidah mengharapkan edukasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya remaja. "Kami berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan peserta mengenai pentingnya kebersihan dan pencegahan cacingan, " ujarnya.
Menurut Sayyidah, kegiatan ini juga menunjukkan pentingnya kerja sama antara berbagai pihak, termasuk pengurus PKBM Saung Jingga dan STIKes Widya Dharma Husada.
"Dengan kolaborasi yang solid, diharapkan tercipta generasi penerus yang sehat, aktif dan bebas dari ancaman cacingan, " ungkapnya.
Pemanfaatan Daun Jarak Pagar Sebagai Antelmentik
Sementara itu, Fransiskus menyampaikan materi yang tidak hanya mencakup pengenalan cacingan secara umum, tetapi juga pemanfaatan daun jarak pagar sebagai obat tradisional antelmentik.
"Selain mendapatkan pemahaman teori, para peserta diajak untuk memahami cara kerja reaksi kimia dalam daun jarak pagar yang efektif melawan cacing, " tambahnya.
Menurut Fransiskus, materi ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta.
"Mereka tinggal di lingkungan yang rentan, sehingga perilaku hidup bersih dan sehat sangat penting untuk diterapkan, " ucapnya.
Antusiasme Peserta dan Harapan Keberlanjutan
Setianti menambahkan, kegiatan ini mendapatkan respon positif dari para peserta. Mereka merasa kegiatan ini memberikan wawasan baru yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Ke depan, program ini dirancang sebagai kegiatan berkelanjutan.
"Kami akan terus mengadakan program serupa secara berkala dengan harapan dapat membentuk kebiasaan hidup sehat yang berkelanjutan, " kata dia.